Tuesday, September 16, 2008

untitled

jiwa halus
bercompang camping
rabak sepersalinan
comot satu badan

dulu jula juli
tidak pandang depan belakang

terpisat malu
dikoyak sendiri

jiwa resah
gelisah berantai
bukan hati tak mahu
bukan hati tak sudi

jika begitu
santun katamu
ayuh selangkah ke belakang
tenung-tenung
bukan untuk ditelan

tunggu-tunggu
ditarik menarik
sepenuh jiwa
dilontar jauh

bergolek jatuh
disalut tanah
masih suci

ya.
masih suci

kata-kata berbasa basi
ramuan utama rutin masakan
cuci tangan sebersih kali
elak dari meracun hati
yang bisa memakan sendiri

2 comments:

amer zaman said...

puisi kamu...

indah-indah...

ochs widdle said...

salam


masih bertatih
rasa dari hati bisu

terima kasih sudi menjengah..=)